2016/04/02

#ayogarapdhewe, semangat kejujuran dikalangan pelajar






Oleh Fathya Fikri Izzuddin (Ketua Bidang Advokasi PW IPM DIY)



UN 2016 digadang – gadang memasukkan tujuan baru yaitu menjunjung tinggi nilai kejujuran, dengan semangat jujur 100% yang juga sempat di bicarakan oleh Presiden RI didepan ratusan Kepala Sekolah di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu. Ia mengingatkan para kepala sekolah untuk kembali kepada sekolah yang mengajarkan nilai-nilai etika, budi pekerti, integritas, kejujuran, moralitas, kepantasan dan kepatutan, serta mengingatkan siswanya mana yang pantas dan tidak pantas. "Kita ingin negara ini menjadi negara yang maju, negara yang besar dan memiliki martabat. Itu dimulai dari pendidikan yang bapak ibu berikan kepada anak didik kita. Meski baru dipetik 10-15 tahun kemudian.
Nilai kejujuran dianggap sebagai nilai yang cukup fundamental dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui Pusat Penilaian Pendidikan (PUSPENDIK) menyatakan bahwa tahun ini sekolah tetap akan mendapatkan IIUN (indeks intregitas Ujian Nasional), indeks ini diharapkan dapat menjadi ajang evaluasi bagi sekolah agar dapat menjalankan pendidikan dengan baik dan tidak mengedepankan angka semata, namun juga mengajarkan nilai-nilai luhur kejujuran kepada para siswanya. IIUN yang rendah tidak membuahkan sanksi apapun dari kemendikbud namun IIUN akan diberikan kepada Dinas Pendidikan serta Pemerintah Daerah setempat, nilai Indeks yang rendah diharapkan dapat memacu pembenahan kegiatan belajar mengajar disekolah – sekolah, Pemerintah daerah pun diharap dapat mendorong setiap sekolah agar mendapatkan nilai IIUN yang tinggi sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang benar.
Dalam sebuah kajian Maqosid Syariah, Kejujuran merupakan semangat utama untuk dapat menjalankan 5 nilai dalam syariah tersebut. Nilai – nilai kejujuran dalam Islam ditunjukkan dalam banyak budi pekerti seperti saat bersosialisasi dengan orang lain,dll. Seperti tertuang pada surat An-Nahl ayat 105, dalam tafsir Al-Misbah dinyatakan bahwa orang – orang yang berani berdusta adalah orang – orang yang tidak mau meyakini ayat – ayat Allah.apakah kita termasuk orang orang itu?.
Ujian Nasional sudah bertahun – tahun menjadi momok yang berat bagi setiap pelajar di Indonesia saat akan melanjutkan jenjang pendidikan, namun di tahun 2016 ini UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, UN akan menjadi evaluator terhadap berjalannya sistem pendidikan yang ada di Indonesia sehingga sudah seharusnya pelajar tidak lagi mencari berbagai cara yang tidak jujur untuk mendapatkan nilai yang baik dalam Ujian Nasional, karena pendidikan bukanlah hanya sekedar angka – angka namun juga perubahan perilaku sikap dan Akhlak. Hal ini bukan berarti pelajar tidak harus berikhtiar sebaik mungkin dalam menuntut ilmu melainkan harus menjadi sebuah semangat untuk berikhtiar dan menyerahkan segala hasil dari ikhtiar tersebut kepada ALLAH SWT.
Gerakan #ayogarapdhewe menjadi gerakan yang cukup penting dan strategis bagi IPM DIY (Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta) untuk mengkampanyekan pentingnya nilai-nilai kejujuran dalam sebuah sistem pendidikan. IPMDIY berharap dengan adanya kampanye ini dapat meningkatkan dan mempertahankan nilai Indeks Intregitas yang baik ditahun sebelumnya untuk Provinsi DIY. IPMDIY ditahun 2015 yang lalu masih menemukan beberapa bentuk ketidak jujuran yang justru muncul bukan dari individu siswa tersebut melainkan dari berbagai hal lain seperti lingkungan bimbel,sekolah,dll. Kecurangan tersebut dianggap cukup fatal karena selain tidak sejalan dengan tujuan UN yang dicanangkan oleh Kemendikbud juga dilakukan oleh pihak – pihak diluar individu pelajar tersebut. Dalam kesempatan ini IPMDIY berharap seluruh pihak dapat mendukung dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam pelaksanaan UN 2016. Sejalan dengan Maqosid Syariah, Kejujuran merupakan paket komplit bagi seorang pelajar untuk menerapkan nilai-nilai syariat tersebut, paling tidak dalam hal ini terkait dengan nilai memelihara akal pikiran. Disisi lain menjaga nilai – nilai kejujuran juga dapat menjadi ajang kita untuk tetap mendapat Ridha dari ALLAH SWT sebagai tujuan hidup seorang insan dimuka bumi ini. (IF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Melek teknologi, UN berbasis Komputer

Oleh. Fathya Fikri Izzuddin (Ketua Bidang Advokasi PW IPM DIY) Dalam era Globalisasi, teknologi menjadi sebuah indikator pentin...